Assalamu'alaikum...
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat.. Alhamdulillah Allah mudahkan untuk bikin beef pancake, ternyata semacam empal daging versi Korea, bikinnya udah beberapa waktu yg lalu, qodarullah baru bisa posting sekarang.
Sebelum kita lanjut ke Resep, ada artikel bagus dari Muslim.or.id yg ingin saya bagi
Jika
Allah Mencintai Seorang Hamba, Ia Akan Diuji, Tanya
jawab oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Soal:
Apakah
benar bahwa jika Allah mencintai seorang hamba maka ia akan diuji,
karena kami sering mendengar pernyataan ini?
Jawab:
Benar,
terdapat dalam sebuah hadits:
إذا
أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ
“Jika
Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji”
(HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan
Al-Albani dalam Shahih
Al-Jami’ no.
285).
Dan
Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
أشد
الناس بلاء الأنبياء,
ثم
الصالحون,
ثم
الأمثل فالأمثل
“Manusia
yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang
shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya”
(HR. Ahmad, 3/78, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih
Al-Jami’ no.
995).
Mereka
adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah. Ujian yang menimpa
orang-orang yang Allah cintai, itu dalam rangka mensucikannya, dan
mengangkat derajatnya, sehingga mereka menjadi teladan bagi yang
lainnya dan bisa bersabar.
Oleh
karena itu Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia yang paling
berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih,
kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya.”
Dalam
riwayat lain,
الصالحون,
ثم
الأمثل فالأمثل يبتلى المرء على قدر
دينِهم
“…kemudian
orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya,
mereka diuji sesuai dengan kualitas agama mereka.”
Jika
ia orang yang sangat tegar dalam beragama, semakin berat ujiannya.
Oleh karena itu Allah memberikan ujian kepada para Nabi dengan ujian
yang berat-berat. Di antara mereka ada yang dibunuh, ada yang
disakiti masyarakatnya, ada yang sakit dengan penyakit yang parah dan
lama seperti Nabi Ayyub, dan Nabi kita shallallahu
’alaihi wa sallamsering
disakiti di Makkah dan di Madinah, namun beliau tetap sabar
menghadapi hal itu. Intinya, gangguan semacam ini terjadi terhadap
orang yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan kadar iman dan
taqwanya.
Penerjemah: Yulian
Purnama
Artikel: Muslim.or.id
Semoga artikelnya bermanfaat, mari kita lanjut ke resep
BAHAN:
- Daging sapi has dalam sapi (dagingnya terserah berapa banyak, saya bikin 300gr kurang dikit, yg enak memang has dalam karena dagingnya lunak, tapi klo mau pakai bagian daging sapi yang lain juga gapapa asal yg lunak, bisa tanya ke tukang daging nya, mana yg lunak)
- Garam secukupnya
- Merica hitam bubuk secukupnya (klo gaada kayaknya gapapa deh pake merica putih bubuk)
- Minyak wijen secukupnya
- 2 siung bawang putih (atau sesuai selera), cincang halus
- Tepung terigu secukupnya
- Tepung beras secukupnya.. sebenernya boleh milih mau pake yg mana, tapi saya pakai keduanya
- 3 butir telur
- Minyak sayur secukupnya
CARA MEMBUAT:
1. Iris daging, klo resep asli, ketebalannya 1/4 inchi.. tapi saya takut klo terlalu tebal nanti alot, jadi saya potong tipis banget, tapi beberapa ada yg saya coba potong tebal, tetep lunak alhamdulillah
2. Taburi garam sesuai selera, ratakan diatas daging
3. Taburi dengan merica hitam bubuk sesuai selera, ratakan diatas daging
3. Taburi dengan bawang putih cincang, ratakan
4. Beri minyak wijen, ratakan diatas daging
5. Siapkan tepungnya.. klo ga salah yg diatas itu tepung beras, yg bawah tepung terigu
6. Kocok lepas telur, diberi garam secukupnya.. yg difoto telurnya cuma 2, setelah proses masak kurang, klo ga salah inget saya tambah satu lagi telurnya
7. Gunakan minyak sayur.. itu yg percobaan pertama minyaknya udah kebanyakan banget, jadi yg berikutnya saya kurangi
8. Masukkan daging ke tepung secara merata.
9. Celupkan ke telur
10. Lalu ditaruh di penggorengan
11. Seperti ini
12. Kalau udah kecoklatan bisa dibalik
13. Karena dagingnya banyak banget, gacukup sekali goreng.. setiap kali selesai goreng, pasti minyaknya udah kotor kan, biar yg angkatan berikutnya ga cepet gosong, dibersihkan dulu pakai tissue/lap
14. Baru setelah itu dituang minyak baru.. minyaknya ga perlu banyak-banyak juga.. cukup sedikit..
Alhamdulillah jadi.. dan rasanya enak, gurih dari minyak wijen, walopun yg kmrn saya bikin kurang asin dikit tp masih tetep enak alhamdulillah
Oiya ga harus ditepungi, celup telur, goreng, ga harus langsung gitu.. bisa juga ditepungi dulu semua, celup telur semua, baru digoreng, terserah mana yg paling nyaman cara masaknya. (bukan goreng juga ya bahasanya, kan minyaknya dikit.hehehe)
Dan ternyata saya baru tahu klo nasi diurap alias dicampur sama gochujang itu rasanya enak.. padahal klo gochujang dicocol saya agak kurang suka..
Jadi yg gambar terakhir saya coba, nasi saya campur pake gochujang, dimakan sama beef pancake dan gim, sederhana tapi enak alhamdulillah..
Jangan lupa pakai gochujang sama gim nya yg ada label halalnya ya.. terutama gochujang yg banyak beredar dicek dulu kehalalannya
Selamat mencoba, semoga resepnya bermanfaat.
"Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya" (Qur'an Surah 16 : 114)